Wednesday 17 February 2016

Penyakit Alergi Dingin dan Penatalaksanaannya

Pengertian Alergi Dingin
Alergi dingin atau yang dalam istilah medis sering disebut dengan urtikaria dingin merupakan reaksi kulit yang berlebihan terhadap kondisi dingin yang menyebabkan munculnya bilur merah yang terasa gatal dan kulit menjadi kemerahan. 
Tingkat keparahan alergi dingin yang muncul pada masing-masing orang berbeda-beda, ada yang ringan, sedang, dan bahkan ada yang sampai kehilangan kesadaran, tekanan darah yang sangat rendah (hipotensi) dan bahkan yang terparah bisa menyebabkan kematian.
Usia remaja adalah usia yang paling rentan terserang alergi dingin, namun biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa tahun.

Gejala Alergi Dingin
Biasanya gejala alergi dingin akan muncul jika kulit terpapar dengan sesuatu yang dingin, misalnya bepergian ke daerah dingin dan terpapar suhu udara yang dingin di daerah tersebut, terkena atau mengkonsumsi air dingin dan lain sebagainya. Beberapa gejala dari alergi dingin yang biasa muncul adalah sebagai berikut :
  1. Tangan yang terasa bengkak saat memegang benda yang dingin
  2. Muncul bilur yang terasa gatal sebagai respons terhadap kondisi dingin
  3. Bibir dan tenggorokan yang membengkak saat mengkonsumsi makanan atau minuman dingin
  4. Kulit yang berubah menjadi kemerahan ketika terpapar dengan dingin
  5. Seiring kulit menjadi hangat, gejala yang dirasakan semakin parah.
Pada kasus alergi dingin yang parah, dapat terjadi gejala yang berpotensi membahayakan nyawa seperti pembengkakan pada tenggorokan dan lidah yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan dalam bernapas, serta reaksi anafilaksis yang bisa menyebabkan tekanan darah menurun drastis, jantung berdebar, pingsan, membengkaknya lengan dan kaki atau torso.
Anafilaksis adalah reaksi tubuh yang muncul akibat kondisi hipersensitif terhadap suatu unsur pemicu alergi.
Penderita alergi dingin yang berenang di air dingin sehingga seluruh kulit tubuhnya terpapar air dingin bisa mengalami reaksi yang parah, bahkan bisa mengalami kehilangan kesadaran dan ini sangat membahayakan nyawa.
Pada umumnya, penyakit alergi dingin ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa pekan atau bulan, meskipun pada beberapa kasus alergi dingin tersebut bisa bertahan pada seorang penderita hingga beberapa tahun.

Penyebab Alergi Dingin
Alergi dingin, sama seperti dengan reaksi alergi lainnya, terjadi karena pelepasan histamin dan mediator kimia lainnya ke dalam aliran darah yang dipicu oleh cuaca dingin. Penyebab reaksi berlebihan dari tubuh terhadap cuaca dingin ini belum sepenuhnya diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu seseorang terkan reaksi alergi dingin, yaitu :
  1. Anak-anak dan remaja. Usia ini adalah usia yang paling sering terkena alergi dingin dan biasanya membaik dengan sendirinya setelah beberapa tahun.
  2. Penyakit dasar tertentu. Ada beberapa gangguan kesehatan atau penyakit, seperti kanker, atau hepatitis, bisa meningkatkan risiko seseorang terkena alergi.
  3. Infeksi. Bagi penderita penyakit infeksi atau yang baru saja pulih dari penyakit infeksi seperti pneumonia atau radang paru-paru, risiko untuk mengalami alergi dingin lebih tinggi.
  4. Faktor genetik. Reaksi alergi dingin yang biasa dialami oleh orang tua biasa diturunkan kepada anaknya.
Diagnosis Alergi Dingin
Proses diagnosis untuk alergi dingin sangat mudah dikerjakan. Cukup dengan meletakkan bongkahan es batu di kulit selama 5 menit dan selanjutnya diamati perubahan yang terjadi pada kulit. Jika setelah 5 menit kulit bersentuhan dengan bongkahan es batu muncul benjolan berwarna merah, maka sudah jelas itu adalah reaksi alergi dingin. Anda bisa mempraktekkan diagnosis ini di rumah untuk memastikan apakah Anda alergi terhadap dingin atau tidak.

Perawatan Alergi Dingin
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan alergi dingin. Yang bisa dilakukan adalah perawatan dan pencegahan untuk mencegah munculnya penyakit ini dan menghilangkan gejala-gejala yang muncul akibat reaksi alergi terhadap dingin. Tindakan ini dapat dilakukan dengan meminum obat-obatan yang masuk dalam golngan antihistamin. Selain itu, ada beberapa obat yang bisa Anda peroleh dari rumah sakit yang bagus untuk digunakan dalam mengangani alergi dingin yang Anda alami, misalnya Cyproheptadine, Omalizumab, dan Doxepin.

Pencegahan Alergi Dingin
Seperti penyakit alergi lainnya, seperti alergi akibat makanan, atau alergi akibat obat, obat-obatan khusus untuk menyembuhkan reaksi alergi ini tidak ada. Yang bisa kita lakukan adalah menghindari sebisa mungkin faktor-faktor pemicu dari alergi (alergen) tersebut. Untuk alergi dingin, beberapa tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut.
  1. Hindari konsumsi makanan dan minuman dingin untuk mencegah pembengkakan pada tenggorokan.
  2. Mengkonsumsi obat-obatan yang diterima dari dokter.
  3. Jika Anda penderita alergi dingin yang akan menjalani prosedur operasi, beritahukan kepada tim medis agar bisa dilakukan pencegahan terhadap reaksi alergi dingin yang mungkin muncul selama menjalani prosedur di ruang operasi.
  4. Konsumsulah obat-obatan antihistamin sebelum bepergian atau terpapar cuaca dingin.
  5. Lindungi kulit dari penurunan suhu atau di tempat dengan cuaca dingin, seperti mengenakan jaket, atau syal.
  6. Selalu membawa suntikan adrenalin untuk mencegah reaksi alergi yang parah.

Bagikan

Jangan lewatkan

Penyakit Alergi Dingin dan Penatalaksanaannya
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.