Pengertian Bronkitis
Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran udara itu. Kondisi ini termasuk sebagai penyakit pernapasan.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang diakibatkan oleh bronkitis:
Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran udara itu. Kondisi ini termasuk sebagai penyakit pernapasan.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang diakibatkan oleh bronkitis:
- Batuk-batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau
- Sakit pada tenggorokan
- Sesak napas
- Hidung beringus atau tersumbat
- Sakit atau rasa tidak nyaman pada dada
- Kelelahan
Gejala Bronkitis
Gejala utama dari bronkitis adalah batuk kering.
Tetapi ada juga kemungkinan batuk akan mengeluarkan lendir kental berwarna
kuning keabu-abuan, walau ini tidak selalu terjadi. Batuk mungkin akan bertahan
selama beberapa minggu setelah gejala lainnya menghilang. Batuk yang
berkelanjutan bisa membuat dada dan otot perut terasa sakit.
Gejala Lain Yang Muncul
Gejala bronkitis lainnya adalah:
- Sesak napas
- Tenggorokan sakit
- Sedikit demam dan menggigil
- Sakit kepala
- Hidung dan sinus yang tersumbat
- Badan terasa nyeri
Bronkitis Jangka Panjang atau Kronis
Gejala bronkitis kronis biasanya memburuk pada saat
cuaca menjadi lebih dingin atau kering. Umumnya penderita bronkitis kronis
mengalami dua kali serangan bronkitis yang parah dalam setahun. Jika Anda
menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), Anda akan lebih kehabisan
napas saat berolahraga atau beraktivitas. Berikut ini adalah gejala yang
biasanya muncul pada bronkitis kronis atau akut:
- Batuk.
- Produksi mukosa atau lendir berwarna kuning keabu-abuan, dan bisa tercampur darah.
- Kelelahan.
- Sesak napas.
- Dada terasa tidak nyaman.
Saat yang Tepat untuk Memeriksakan Diri ke Dokter
Segera temuilah dokter, jika Anda menderita:
- Batuk yang sangat parah atau yang bertahan lebih dari tiga minggu.
- Demam selama lebih dari tiga hari.
- Lendir batuk Anda disertai dengan darah.
- Bernapas dengan cepat sekitar 30 kali per menit atau mengalami sesak dada.
- Mudah mengantuk atau bingung.
- Pernah terkena bronkitis berkali-kali sebelumnya.
- Menderita penyakit jantung atau paru-paru, misalnya asma, emfisema, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau gagal jantung kongestif.
Pada umumnya bronkitis disebabkan oleh
virus dan sebagian besar di antaranya disebabkan oleh virus juga menyebabkan pilek
dan flu. Virus bisa terhirup saat tertahan di udara. Virus ini terkandung
dalam jutaan tetes yang keluar dari hidung atau mulut saat kita batuk atau
bersin. Virus ini juga bisa bertahan di permukaan benda apa pun selama satu
hari. Seseorang bisa terinfeksi dengan menyentuh benda yang terkontaminasi,
lalu meletakkan tangannya di dekat mulut atau hidung. Selain virus, infeksi
bronkitis juga bisa disebabkan oleh bakteri.
Pemicu bronkitis yang paling utama
adalah kebiasaan merokok. Orang yang merokok atau tinggal dengan
perokok aktif lebih berisiko terkena bronkitis.
Bronkitis juga bisa
dipicu oleh lingkungan kerja yang tidak sehat. Kondisi ini lebih sering disebut
sebagai bronkitis okupasi. Istilah bronkitis okupasi dipakai ketika penderita
mengalami bronkitis akibat unsur iritasi di tempat kerja seperti serat kain,
amonia, serpihan debu dan klorin.
Selain itu, penyakit asam lambung parah
juga bisa mengakibatkan iritasi pada tenggorokan dan membuat
Anda rentan terhadap bronkitis.
Diagnosis
Bronkitis
Jika Anda menderita bronkitis, Anda
mungkin tidak perlu menemui dokter. Terkecuali Anda mengalami
gejala yang parah. Jika Anda menemui dokter, mereka biasanya
bisa membuat diagnosis dengan menanyakan gejala, memeriksa dan mendengarkan
rongga dada Anda memakai stetoskop.
Memahami Kondisi
Kesehatan Lainnya
Dokter mungkin perlu memeriksa jika ada
penyakit infeksi paru-paru lainnya. Misalnya pneumonia yang
memiliki gejala sama seperti bronkitis. Jika dokter mencurigai Anda menderita
pneumonia, dokter akan mengambil sampel mukosa atau lendir untuk diperiksa.
Selain itu dokter juga akan melakukan pencitraan sinar X untuk daerah dada.
Jika dokter
mencurigai ada penyakit dasar yang tidak diketahui dan menyebabkan bronkitis,
misalnya asma dan emfisema, tes fungsi paru mungkin diperlukan. Anda diminta
ambil napas dalam-dalam dan meniupkannya pada alat yang disebut spirometer.
Alat ini memeriksa kinerja paru-paru dengan mengukur jumlah udara di keluarkan
paru-paru Anda. Penurunan kapasitas jumlah udara dalam paru-paru bisa berarti
adanya masalah dasar.
Pengobatan Bronkitis
Penanganan pada Bronkitis Akut
Khususnya pada kasus bronkitis akut, biasanya akan
sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa
cara pengobatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri:
- Banyak beristirahat.
- Minum banyak air. Air dapat membantu mengencerkan lendir agar mudah terangkat dari paru-paru. Asupan cairan yang cukup juga penting untuk mencegah dehidrasi.
- Berhenti merokok dan menghindari asap (pabrik, knalpot, bahan kimia). Merokok dan asap bisa memperburuk bronkitis yang dialami.
- Khususnya untuk anak-anak, berikan campuran madu dengan lemon yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
- Hindari mengonsumsi obat batuk. Batuk sebenarnya membantu mengeluarkan lendir atau dahak. Anda tidak perlu minum obat batuk, kecuali pada malam hari saat batuk mengganggu tidur Anda.
Penanganan Bronkitis Kronis
Jika Anda menderita bronkitis kronis, paru-paru Anda
secara otomatis menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Anda mungkin membutuhkan
vaksinasi flu tahunan dan vaksinasi pneumonia. Tapi jika dokter melarang Anda
karena alasan tertentu, jangan melakukan vaksinasi itu.
Bronkitis kronis diobati dengan cara yang sama seperti
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Untuk mengencerkan mukosa atau dahak
yang ada, obat yang bernama mucolytic bisa dikonsumsi. Cara yang lainnya
adalah rehabilitasi paru. Hal ini dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul.
Untuk bronkitis kronis, disarankan untuk menghindari
obat-obatan yang dibeli bebas dari apotek, kecuali dokter yang menyarankannya.
Dokter akan meresepkan obat jika mukosa atau dahak sulit untuk dikeluarkan.
Bagi penderita bronkitis kronis, sangat disarankan untuk berhenti merokok agar
kondisinya tidak bertambah parah.
Komplikasi Bronkitis
Terjadinya Pneumonia
Sekitar 5% orang yang mengidap bronkitis menderita
infeksi sekunder di dalam salah satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini terutama
menyerang kantong-kantong udara yang dikenal sebagai alveoli. Infeksi ini juga
disebut sebagai pneumonia. Risiko orang menderita pneumonia akan meningkat
jika:
- Kian berusia tua.
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Menderita penyakit lain seperti pada jantung, atau ginjal.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Denyut jantung yang cepat.
- Kesulitan bernapas. Bernapas pendek dan cepat meski sedang beristirahat.
- Mengalami demam.
- Merasa tidak sehat.
- Sakit pada dada.
- Kehilangan selera makan.
- Panas dingin
Bagikan
Bronkitis dan Penatalaksanaannya
4/
5
Oleh
Unknown