Saturday 20 February 2016

Penyakit Sirosis dan Penatalaksanaannya

Pengertian Sirosis 
Sirosis adalah kerusakan hati jangka panjang atau kronis yang menyebabkan luka pada hati. Perkembangan penyakit yang perlahan-lahan mengakibatkan jaringan sehat digantikan oleh jaringan rusak. Dan pada akhirnya, hati tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Jaringan yang rusak akan menghambat aliran darah yang melewati hati. Fungsi hati dalam memproses nutrisi, hormon, obat  dan racun yang diproduksi tubuh akan melambat. Produksi protein dan unsur lain yang terjadi di dalam hati juga akan terhambat.
Kerusakan pada hati yang disebabkan oleh sirosis tidak bisa diperbaiki dan bahkan bisa menyebar lebih luas hingga akhirnya hati tidak bisa berfungsi dengan benar. Kondisi inilah yang sering disebut dengan istilah gagal hati. Sebelum sirosis menyebabkan gagal hati, perkembangannya berlangsung bertahun-tahun. Penanganan yang dilakukan hanya untuk memperlambat perkembangan penyakitnya.
Hati adalah organ padat paling besar yang berada di dalam tubuh manusia. Hati memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, berikut ini beberapa fungsi hati dalam tubuh.
  1. Menyimpan nutrisi berlebih dan mengembalikan sebagian nutrisi ke dalam aliran darah. 
  2. Memproduksi protein dalam darah untuk membantu penggumpalan, pengiriman oksigen, dan fungsi kekebalan tubuh. 
  3. Membantu menyimpan gula dalam bentuk glikogen. 
  4. Menyingkirkan unsur berbahaya dalam aliran darah, termasuk di antaranya minuman keras dan obat-obatan. 
  5. Menghancurkan lemak jenuh dan menghasilkan kolesterol. 
  6. Memproduksi cairan empedu, yaitu unsur yang dibutuhkan untuk mencerna makanan. 
Hati umumnya adalah organ yang sangat tangguh karena dapat terus bekerja meski sudah terluka. Hati akan berusaha memperbaiki dirinya sendiri hingga organ ini benar-benar terluka parah dan tidak bisa berfungsi lagi.

Gejala Sirosis 
Gejala yang muncul pada sirosis tergantung pada tingkat keparahannya. Pada tahap awal, gejala yang muncul hanya sedikit. Ketika sirosis yang terjadi bertambah parah, maka gangguan yang muncul akan makin dirasakan dengan jelas. Hati tetap bisa berfungsi meski dalam keadaan rusak, tapi pada akhirnya akan berhenti berfungsi saat jaringan rusak sudah menyebar luas. Berikut ini beberapa gejala sirosis yang umum terjadi. 
  1. Kehilangan selera makan. 
  2. Keletihan atau kekurangan energi. 
  3. Pembengkakan pada pergelangan kaki dan perut atau edema. 
  4. Penurunan atau kenaikan berat badan secara tiba-tiba. 
  5. Mudah berdarah dan memar, seperti gusi berdarah dan mimisan. 
  6. Area di sekitar hati akan terasa sakit saat ditekan. 
  7. Pembuluh darah kapiler akan terlihat pada kulit di atas wilayah pinggang. 
  8. Demam dan serangan menggigil. 
  9. Rambut rontok. 
  10. Kulit dan putih mata berwarna kuning atau sakit kuning (jaundice). 
  11. Mual dan muntah. 
  12. Kulit terasa gatal. 
  13. Ensefalopati. Kondisi di mana racun memengaruhi otak karena hati tidak bisa menghilangkannya dari tubuh manusia. Gejala yang muncul seperti perubahan kepribadian, kesulitan tidur atau insomnia, penurun dan daya ingat, kebingungan, dan kesulitan untuk berkonsentrasi. 
Jika Anda didiagnosis dengan sirosis, di bawah ini ada beberapa gejala yang cukup serius dan harus segera mendapat pertolongan medis apabila Anda mengalaminya, yaitu: 
  1. Serangan demam dan tubuh menggigil. 
  2. Muntah darah. 
  3. Tinja berwarna gelap. 
  4. Sesak napas. 
  5. Mudah mengantuk. 
  6. Mengalami kebingungan. 
Muntah darah dan tinja berwarna gelap bisa terjadi ketika sirosis sudah memasuki stadium akhir. Hal ini disebabkan karena darah tidak bisa mengalir dengan benar menuju hati. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah meningkat terutama pada pembuluh darah yang membawa darah dari sistem pencernaan menuju hati. Darah terpaksa melintasi pembuluh darah yang lebih kecil dan lebih rapuh yang berada di perut dan kerongkongan. Hal ini terjadi akibat meningkatnya tekanan darah. 
Pembuluh darah yang kecil dan rapuh ini bisa meletus jika tekanan darah cukup tinggi. Akibatnya akan terjadi pendarahan dalam dan kondisi ini akan terlihat ketika muncul darah saat muntah atau buang air besar. 
Hati yang sehat berfungsi membuang racun dari dalam tubuh. Ketika hati rusak dan racun tidak bisa terbuang bisa menyebabkan beberapa kegagalan organ dan akhirnya kematian.

Penyebab Sirosis 
Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan sirosis. Penyebab sirosis yang umum adalah karena konsumsi alkohol yang berlebihan, penyakit hepatitis B dan C. Terkadang, sirosis tidak memiliki penyebab yang jelas. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sirosis.

Hepatitis 
Hepatitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada hati. Sirosis akan muncul apabila hepatitis tidak ditangani dan hati akan rusak serta kehilangan fungsinya setelah bertahun-tahun. Penyebab yang umum adalah hepatitis B dan C.

Konsumsi minuman keras secara berlebihan 
Alkohol adalah salah satu jenis racun yang diproses dan dihancurkan hati, tapi alkohol dapat merusak dan melukai sel-sel hati jika dikonsumsi secara berlebihan. 
  1. Kadar minuman keras bagi pria adalah 2 hingga 2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen per hari. 
  2. Kadar minuman keras bagi wanita adalah maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen per hari. 
Sirosis yang disebabkan oleh ketergantungan pada minuman keras biasanya mulai berkembang setelah kecanduan miras selama sepuluh tahun atau lebih. Namun, beberapa orang lebih mudah mengalami kerusakan hati. Wanita juga lebih rentan terserang kerusakan organ hati dibandingkan pria. 
Tiga tahapan perkembangan sirosis pada orang yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan akan dijelaskan pada keterangan di bawah ini. 
  1. Tahap pertama. Pada tahap ini akan terjadi pembengkakan hati atau fatty liver. Pengonsumsi miras berlebihan kemungkinan besar akan mengalami kondisi ini. Kondisi ini adalah efek samping dari hati yang sedang menghancurkan alkohol. Setelah konsumsi alkohol dikurangi, kondisi bisa menghilang. 
  2. Tahap kedua. Pada tahap ini akan terjadi hepatitis alkoholik, kondisi ketika hati mengalami inflamasi. Jika memburuk, hepatitis alkoholik bisa menyebabkan gagal hati dan mengakibatkan kematian. 
  3. Tahap ketiga. Sekitar satu dari sepuluh orang yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan mencapai tahapan ini. Pada tahap terakhir ini, terjadi kondisi sirosis. 
Disarankan untuk melakukan pembatasan konsumsi alkohol seperti yang dijelaskan di atas untuk menurunkan risiko terkena sirosis atau hepatitis alkoholik.

Perlemakan hati non-alkoholik
Perlemakan hati non-alkoholik adalah penyakit hati parah yang bisa mengakibatkan munculnya sirosis. Kondisi ini diawali dengan penimbunan lemak berlebihan di hati. Lemak yang menumpuk akan menyebabkan inflamasi dan kerusakan dan akhirnya menjadi sirosis. Orang yang mengalami kondisi ini tidak menyadari hingga munculnya sirosis dan fungsi hati sudah terkena dampaknya. Perlemakan hati non-alkoholik biasanya terjadi pada kelompok orang-orang: 
  1. Penderita diabetes. 
  2. Penderita obesitas. 
  3. Penderita kolesterol tinggi. 
  4. Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. 
Penyakit Hati Autoimun 
Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan atau organ tubuh yang sehat. Pada umumnya, sistem kekebalan tubuh manusia akan menyerang bakteri maupun virus ketika terjadi infeksi. Jika Anda memiliki penyakit hati autoimun, jaringan hati yang sehat akan diserang oleh sistem kekebalan tubuh. Salah satu contoh penyakit hati autoimun adalah sirosis bilier primer.

Sindrom Budd-Chiari 
Kondisi ketika darah menggumpal dan menghalangi pembuluh darah yang seharusnya mengalirkan darah dari organ hati.

Penyakit Keturunan 
Hemokromatosis, penyakit Wilson, dan fibrosis kistik merupakan penyakit yang muncul karena faktor genetika. Hemokromatosis adalah penimbunan zat besi pada hati dan juga bagian lain dari tubuh manusia. Sedangkan penyakit Wilson adalah penimbunan tembaga pada organ hati dan bagian tubuh lainnya. 
Fibrosis kistik adalah kondisi yang memengaruhi semua kelenjar tubuh yang memproduksi lendir dan keringat. Fibrosis kistik dapat menyebabkan lendir atau mukosa menjadi kental dan lengket. 
Selain kondisi-kondisi di atas, sirosis juga bisa disebabkan oleh kanker saluran empedu dan kanker pankreas. Kedua kondisi tersebut menyebabkan terhambatnya saluran empedu pada tubuh. Cairan empedu yang dihasilkan oleh hati akan menumpuk dan akhirnya menyebabkan inflamasi dan sirosis. Beberapa obat-obatan juga bisa menjadi penyebab munculnya sirosis, meski hal ini cukup jarang terjadi. Contoh obat-obatan yang bisa menyebabkan sirosis adalah Amiodarone dan Methotrexate.

Diagnosis Sirosis 
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik akan dilakukan oleh dokter ketika dia mencurigai Anda menderita sirosis. Hal ini dilakukan untuk mencari gejala-gejala dan tanda-tanda apakah terdapat penyakit hati kronis. Jika terdapat kemungkinan organ hati Anda rusak, beberapa tes akan dilakukan untuk memastikan diagnosis penyakit yang Anda alami. Beberapa prosedur yang dilakukan adalah: 
  1. Tes darah. Sampel darah diambil untuk mengetahui apakah terdapat penyakit hati. Tes ini dilakukan dengan mengukur kerusakan dan fungsi organ hati Anda. Tes ini akan menghitung tingkat enzim alanine transaminase atau ALT dan enzim aspartate transferase atau AST di dalam darah. ALT juga dikenal sebagai SGT dan AST sebagai SGOT. Jika terjadi peradangan pada hati, tingkat kedua enzim akan meningkat. Kondisi ini disebut sebagai hepatitis. 
  2. Pencitraan. CT scan, MRI, dan ultrasound dilakukan untuk memriksa kondisi organ hati Anda. Pencitraan ini dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat luka atau kerusakan pada organ hati. 
  3. Biopsi. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari organ hati. Hasil dari biopsi ini akan memastikan diagnosis sirosis dan bisa memberikan informasi lebih banyak tentang penyebabnya. 
  4. Endoskopi. Sebuah alat khusus akan dimasukkan ke kerongkongan. Tampilan gambar kerongkongan dan lambung akan terlihat dari sebuah monitor untuk melihat apakah terdapat pembuluh darah yang membengkak sebagai tanda terdapatnya sirosis. 
Pemeriksaan Lanjutan Sirosis 
Ketika hasil dari tes diagnosis sirosis sudah dapat dipastikan, dapat dilakukan prosedur lanjutan untuk mengetahui tingkat keparahan sirosis yang diderita. Prosedur ini akan menentukan apakah Anda menderita sirosis ringan, menengah, atau parah. 
Risiko kanker hati akan meningkat pada orang yang menderita sirosis. Meski peningkatan risiko hanya kecil, tapi akan terus naik seiring waktu. Jenis kanker hati yang paling umum pada penderita sirosis adalah hepatocellular carcinoma atau HCC. Disarankan bagi penderita sirosis untuk melakukan pemeriksaan kanker ini secara rutin. Pemeriksaan bisa dilakukan enam bulan sekali dengan ultrasound dan tes darah.

Pengobatan Sirosis 
Pengobatan yang dilakukan pada sirosis bertujuan memperlambat kerusakan yang sudah terjadi pada jaringan hati dan juga mencegah atau mengobati gejala-gejala yang muncul serta mengatasi komplikasi dari kondisi sirosis. 
Sirosis itu sendiri tidak bisa disembuhkan karena hati telah mencapai tingkat kerusakan yang tidak bisa diperbaiki lagi. Tapi penyebab dasar munculnya penyakit hati dapat diketahui dan ditangani. Penanganan dilakukan agar kondisi sirosis yang sudah terjadi tidak bertambah parah. 
Untuk membantu meredakan gejala yang muncul akibat sirosis, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain: 
  1. Krim yang berguna untuk mengatasi rasa gatal yang muncul. 
  2. Menu makanan rendah sodium dan tablet diuretik untuk menurunkan jumlah cairan di dalam tubuh. 
  3. Tablet untuk menurunkan hipertensi di pembuluh darah yang mengirimkan darah ke hati. Selain itu, obat ini bisa digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi yang terjadi. 
Obat-obatan untuk sirosis 
Obat-obatan yang diberikan untuk mengatasi penyebab dasar dari munculnya kerusakan pada organ hati. Obat yang akan diresepkan dokter adalah: 
  1. Obat antivirus akan diberikan jika Anda menderita hepatitis virus. 
  2. Obat steroid (kortikosteroid) atau imunosupresan akan diberikan jika Anda menderita hepatitis autoimun. 
Perubahan gaya hidup untuk menghambat sirosis 
Apabila Anda didiagnosis menderita sirosis, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mencegah sirosis bertambah parah. Beberapa cara berikut ini juga akan mengurangi risiko berkembangnya sirosis hingga memunculkan komplikasi atau penyakit lain. 
  1. Menghindari minuman keras. Apa pun penyebab dasar penyakit sirosis Anda, sebaiknya Anda mengurangi konsumsi minuman keras. Dengan mengonsumsi minuman keras atau alkohol dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit sirosis. 
  2. Berolahraga. Tubuh tidak mampu menyimpan glikogen (karbohidrat yang memberikan energi jangka pendek) dengan baik saat jaringan hati rusak. Saat kondisi ini terjadi, pada masa setelah dan sebelum makan, tubuh akan menggunakan jaringan ototnya sebagai sumber energi. Kondisi ini akan menyebabkan otot melemah dan jumlahnya berkurang. Dengan berolahraga secara teratur, bisa menurunkan risiko pelemahan otot. 
  3. Menurunkan berat badan. Apabila Anda kelebihan berat badan atau obesitas, disarankan untuk menurunkan berat badan. 
  4. Pola makan sehat. Penderita sirosis sering mengalami malanutrisi. Sangat penting bagi Anda yang mengalami sirosis untuk mengonsumsi menu makanan yang sehat dan seimbang. Menghindari makanan asin atau garam pada makanan akan mengurangi risiko Anda mengalami pembengkakan kaki dan perut yang disebabkan penimbunan cairan dalam tubuh. 
  5. Menu penambah energi. Penurunan jumlah otot dan kelemahan otot dapat ditangani dengan mengonsumsi camilan sehat di antara jam makan. Hal ini dapat menambahkan asupan kalori dan protein yang dibutuhkan tubuh. Daripada mengonsumsi satu atau dua kali makan besar, lebih baik mengonsumsi tiga hingga empat kali makan dalam porsi kecil tiap harinya. 
  6. Gaya hidup bersih. Menjalani gaya hidup bersih akan menghindarkan Anda dari bahaya infeksi virus maupun bakteri. 
  7. Vaksinasi. Terdapat beberapa program vaksinasi untuk mencegah terjadinya infeksi yang terjadi, baik oleh virus maupun bakteri. Tanyakan tentang program vaksinasi yang tersedia sebagai langkah pencegahan. 
  8. Konsumsi obat bebas. Sirosis dapat memengaruhi tubuh Anda dalam memproses obat-obatan. Sebelum Anda mengonsumsi obat-obatan yang bisa dibeli secara bebas, sebaiknya tanyakan pada dokter atau apoteker tentang interaksi obat tersebut dengan sirosis. 
Transplantasi Hati 
Jika jaringan organ hati mengalami kerusakan parah, maka organ tersebut berpotensi untuk tidak bekerja sama sekali. Pada kasus seperti ini, satu-satunya pilihan penanganan yang tersedia adalah transplantasi organ hati. Organ hati Anda yang sudah rusak akan digantikan oleh organ hati baru yang sehat dari pendonor. 
Prosedur ini bisa membutuhkan waktu lama. Pasalnya, lebih banyak pasien ingin mendapatkan donor hati daripada orang yang ingin mendonorkan organ hatinya. Tes lanjutan yang lebih mendetail diperlukan sebelum pelaksanaan transplantasi hati. Tes ini berfungsi memastikan kandidat penerima organ hati memiliki kondisi kesehatan yang baik sebelum menjalani operasi transplantasi.

Sirosis dan Diabetes 
Bagi mereka yang memiliki penyakit diabetes tipe 2 dan menderita penyakit sirosis, dihadapkan kepada kondisi bahwa diabetes pada dirinya bisa bertambah parah. Sirosis bisa meningkatkan resistansi tubuh terhadap insulin yang digunakan untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Bicarakan dengan dokter jika Anda menderita gejala sirosis saat menderita diabetes.

Komplikasi dan Penanganannya 
Kasus sirosis yang cukup parah dapat menimbulkan komplikasi dan kondisi ini harus ditangani secara serius. Berikut ini beberapa komplikasi dan penanganan yang bisa dilakukan.

Penimbunan cairan pada perut dan kaki 
Komplikasi paling umum dari sirosis yang cukup parah adalah ascites dan edema. Ascites adalah penumpukan cairan di sekitar area perut, sedangkan edema adalah penumpukan cairan di bagian tubuh seperti sekitar kaki dan pergelangan kaki. Kedua kondisi ini harus ditangani secepat mungkin. Jika terjadi penumpukan cairan sebanyak 20-30 liter pada bagian perut, Anda akan kesulitan untuk makan dan bahkan untuk bernapas. 
Pengobatan untuk ascites dan edema adalah dengan menghindari garam di dalam menu makanan. Selain itu, Anda perlu mengonsumsi tablet diuretik, seperti Spironolactone dan Furosemide. Jika cairan dalam perut terinfeksi, Anda perlu mengonsumsi antibiotik. Apabila ascites yang diderita sudah sangat parah, cairan pada perut mungkin perlu dikeringkan dengan menggunakan pipa.

Pembengkakan varises 
Jika terdapat pembengkakan pembuluh darah di dalam esofagus atau kerongkongan, maka Anda akan mengalami muntah darah atau buang air besar disertai darah. Kondisi ini lebih dikenal dengan istilah varises kerongkongan. Anda harus segera ke instalasi gawat darurat atau IGD untuk mendapatkan pertolongan secepatnya karena ini adalah kondisi yang serius. 
Untuk mengurangi risiko pendarahan dan tingkat keparahan pendarahan yang muncul, obat jenis penghambat beta (beta blocker), seperti Propanolol, akan diberikan. Selain obat-obatan, terdapat beberapa prosedur lain yang bisa dilakukan untuk menghentikan pendarahan di kerongkongan.
 
Pendarahan 
Fungsi organ hati termasuk dalam memproduksi protein yang dibutuhkan dalam penggumpalan darah akan terganggu akibat sirosis. Sirosis akan membuat darah menjadi ‘encer’ dan Anda bisa mengalami pendarahan yang cukup parah apabila terjadi luka. Jika terjadi pendarahan, tekan bagian yang terluka dengan kuat. Vitamin K dan produk darah yang bernama plasma bisa diberikan dalam keadaan darurat. Beritahu dokter mengenai sirosis Anda sebelum melakukan prosedur kesehatan, termasuk operasi gigi.

Ensefalopati 
Ensefalopati adalah kondisi ketika racun menumpuk di dalam tubuh karena hati tidak bisa membersihkan racun dengan baik dan akhirnya memengaruhi fungsi otak. Kondisi ini biasanya akan ditangani dengan sirup laktulosa yang berfungsi sebagai laksatif atau obat pencahar. Obat ini akan membantu tubuh dalam membuang sisa racun yang menumpuk di dalam tubuh saat hati tidak bisa memprosesnya.

Pencegahan Sirosis 
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena sirosis. 
  1. Membatasi konsumsi minuman keras. Penyebab sirosis yang sering terjadi adalah akibat konsumsi minuman keras secara berlebihan. Cara terbaik mencegah mengalami sirosis adalah dengan menghindari minuman keras atau setidaknya membatasi asupan alkohol ke dalam tubuh Anda. Bagi pria, maksimal mengonsumsi 2-2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen per hari. Sedangkan bagi wanita, maksimal mengonsumsi dua kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen per hari. 
  2. Melindungi diri dari hepatitis. Penyakit menular seperti hepatitis B dan C dapat menyebabkan sirosis. Hepatitis B dan C bisa menular melalui hubungan seks tidak aman dan berbagi jarum suntik bagi pengguna narkotika suntik. Memakai  kondom dan melakukan vaksinasi bisa digunakan untuk mencegah terjangkit hepatitis B. Tapi hingga kini belum ada vaksin untuk hepatitis C. 
  3. Menu makanan sehat. Makanan rendah lemak dalam sayuran dan buah-buahan akan membantu dalam menurunkan lemak berlebih dalam tubuh. Lemak berlebih inilah yang bisa menyebabkan perlemakan hati dan akhirnya menjadi penyakit organ hati. 
  4. Berolahraga. Berolahraga dapat menurunkan berat badan dan menjaga berat badan tetap ideal untuk menghindari penumpukan lemak pada hati.

Bagikan

Jangan lewatkan

Penyakit Sirosis dan Penatalaksanaannya
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.